1. Menganalisis pasar
Gunakan kepekaan Anda dalam melihat potensi yang Anda atau lingkungan Anda miliki. Gunakan jasa konsultan jika memerlukan saran dari ahlinya.
2. Meneliti target konsumen
Tentukan kalangan masyarakat yang dibidik menjadi konsumen dari produk yang Anda jual. Misalnya, masyarakat desa atau kota, wisatawan atau orang lokal, pelajar atau karyawan, orang dewasa atau para remaja atau anak-anak, dan sebagainya. Selanjutnya analisa kemampuan membeli dari orang-orang tersebut. Dengan menentukan kedua hal tersebut Anda akan lebih mudah melihat visi dari bisnis yang direncanakan dan memudahkan Anda dalam menentukan jenis usaha atau produk Anda.
3. Menentukan cara pemasaran
Setelah menetapkan jenis usaha, teknis pemasaran harus dipikirkan. Misalnya, apakah bisnis akan dilakukan secara online atau offline, media promosi seperti apa yang efektif dalam menjangkau konsumen yang dibidik, dan sebagainya.
4. Membuat rencana usaha (business plan)
Rencana usaha merupakan syarat mutlak bagi para pebisnis yang serius ingin sukses. Perencanaan usaha ini meliputi rencana modal usaha yang dikeluarkan, rencana penjualan dalam kurun waktu tertentu, rencana cara penjualan, perkiraan biaya yang dikeluarkan, strategi yang dilakukan untuk mencapai target penjualan, target keuntungan, dan sebagainya. Perlu diingat, semakin detil rencana yang Anda buat akan semakin baik. Jangan paksakan perhitungan keuntungan di atas kertas. Jika dalam perhitungan realistis, jenis usaha yang Anda rencanakan tidak dapat memberikan keuntungan maka Anda dapat mengubah jenis usaha Anda sebelum Anda mengalami kerugian.
5. Monitoring
Setelah usaha berjalan, kegiatan monitoring harus dilakukan demi kelangsungan usaha Anda.
Semoga sukses :D
Gunakan kepekaan Anda dalam melihat potensi yang Anda atau lingkungan Anda miliki. Gunakan jasa konsultan jika memerlukan saran dari ahlinya.
2. Meneliti target konsumen
Tentukan kalangan masyarakat yang dibidik menjadi konsumen dari produk yang Anda jual. Misalnya, masyarakat desa atau kota, wisatawan atau orang lokal, pelajar atau karyawan, orang dewasa atau para remaja atau anak-anak, dan sebagainya. Selanjutnya analisa kemampuan membeli dari orang-orang tersebut. Dengan menentukan kedua hal tersebut Anda akan lebih mudah melihat visi dari bisnis yang direncanakan dan memudahkan Anda dalam menentukan jenis usaha atau produk Anda.
3. Menentukan cara pemasaran
Setelah menetapkan jenis usaha, teknis pemasaran harus dipikirkan. Misalnya, apakah bisnis akan dilakukan secara online atau offline, media promosi seperti apa yang efektif dalam menjangkau konsumen yang dibidik, dan sebagainya.
4. Membuat rencana usaha (business plan)
Rencana usaha merupakan syarat mutlak bagi para pebisnis yang serius ingin sukses. Perencanaan usaha ini meliputi rencana modal usaha yang dikeluarkan, rencana penjualan dalam kurun waktu tertentu, rencana cara penjualan, perkiraan biaya yang dikeluarkan, strategi yang dilakukan untuk mencapai target penjualan, target keuntungan, dan sebagainya. Perlu diingat, semakin detil rencana yang Anda buat akan semakin baik. Jangan paksakan perhitungan keuntungan di atas kertas. Jika dalam perhitungan realistis, jenis usaha yang Anda rencanakan tidak dapat memberikan keuntungan maka Anda dapat mengubah jenis usaha Anda sebelum Anda mengalami kerugian.
5. Monitoring
Setelah usaha berjalan, kegiatan monitoring harus dilakukan demi kelangsungan usaha Anda.
Semoga sukses :D